Resep

14 September 2010

Bila Ibu Boleh Memilih

Anakku...Bila ibu boleh memilihApakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmuMaka ibu akan memilih mengandungmu?Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran AllahSembilan bulan nak...engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata


Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmuMaka ibu memilih berjuang melahirkanmuKarena menunggu dari jam ke jam, menit ke menitkelahiranmu Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surgaKarena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakanDan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berduaMalaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasasakit, yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapunDan ketika engkau hadir, tangismu memecah duniaSaat itulah...saat paling membahagiakanSegala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hatitentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu


Anakku...Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atauharus bangun tengah malam untuk menyusuimu,Maka ibu memilih menyusuimu,Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmudengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berhargaMerasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibudalam kantuk ibuAdalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku...Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapatAtau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzleMaka ibu memilih bermain puzzle denganmu


Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan meranaMaka maafkanlah nak...Maafkan ibu...Maafkan ibu...Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kitaAgar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupankita yang hilangPercayalah nak...Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibuPercayalah nak...Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

by: Ratih Sanggarwati
taken from: http://melsigfamily.multiply.com/journal/item/50/Bila_ibu_boleh_memilih

No comments: